Muhammad Fadhlurrahman

Oleh : Muhammad Fadhlurrahman Bagi saya, mungkin juga bagi mahasiswa yang lain serta para panitia, kegiatan PKKMB ini merupaka sebuah episode hidup yang tidak akan terlupakan. Memang tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya, di mana kita masih dapat bertatap muka secara langsung. Mengikuti berbagai acara-acara menyenangkan bersama teman-teman yang kebanyakan baru dikenal. Namun, karena kondisi yang tidak memungkinkan, PKKMB secara tatap muka jadi tidak bisa dilaksanakan dan dipindah menjadi PKKMB daring. Dalam banyak hal, PKKMB secara daring memang tidak begitu menyenangkan karena terlalu banyak kendala yang dihadapi, dibanding dengan PKKMB secara tatap muka. Meskipun demikian, setidaknya, PKKMB ini memberikan kita banyak pelajaran. Bagaimana kita bersabar terhadap sinyal yang naik-turun, penugasan yang seringkali salah paham, belajar cara mengoprasikan berbagai aplikasi dengan baik, dan yang terpenting, sabar atas segala hal serta terus berjuang. Ucapan terima kasih saya ucapkan se...

  Narasumber : Andika Mahardika Sociopreuner adalah bisnis yang tidak hanya mengutamakan pendapatan, tetapi juga dampak baiknya terhadap masyarakat sekitar. Berbisnis sambil berbagi. Jiwa sociopreuner biasanya muncul dari keresahan terhadap kondisi masyarakat social, contohnya ketidakadilan terhadap kaum petani yang mendapat upah yang tidak sesuai dengan hasil kerja kerasnya. Kegiatan berbisnis dengan jiwa sosial ini juga berlandaskan kesadaran kita sebagai manusia agar menjadi sosok yang dapat memberikan manfaat bagi sekeliling kita. Ketika kita memiliki ilmu lebih, kita dapat memberdayakan masyarakat sekitar sembari berbisnis. Memberikan lapangan pekerjaan, ataupun hubungan bisnis yang lebih layak kepada masyarakat. Dalam kegiatan sociopreuner ini, pendekatan terhadap masyarakat merupakan hal yang sangat penting agar kita bisa lebih tau kondisi masyarakat untuk kemudian diberi solusi. Solusi yang akan memberikan masyarakat keuntungan dan menjadi ladang bisnis untuk kita. ...

Narasumber : Guswan Fahri Alfarisi Entrepreuner adalah orang yang berjiwa wirausahawan yang memiliki kreativitas dalam melihat peluang bisnis. Entrepreuner harus berani menghadapi resiko. Ketika ingin berbisnis, resiko adalah hal yang niscaya kita hadapi. Oleh karena itu, ketika sudah ada ide dan keinginan untuk memulai, maka mulailah. Masalah salah ataupun resiko, jangan terlalu dirisaukan. Yang terpenting adalah keinginan. Berkaitan dengan modal, hal tersebut memang sangat vital dalam pengembangan sebuah bisnis. Namun jika terlalu memikirkan modal, untung-rugi dan sebagainya, maka kita akan kesulitan memulai akibat pola pikir negative yang membuat mental kita sudah ciut lebih dulu sebelum bergerak. Ketika menjadi mahasiswa, kita mungkin akan terpikir untuk berbisnis demi memperlancar ketersediaan biaya hidup. Apakah kegiatan bisnis ini nantinya dapat mempengaruhi kehidupan kuliah, itu menjadi pertanyaan besar seorang mahasiswa ketika ingin memulai sebuah usaha. Namun, selama kita...

Narasumber : Prof. Setiyabudi Indartomo Pada awal tahun 2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengeluarkan sebuah kebijakan bertajuk Kampus Merdeka untuk perguruan   tinggi, menyusul kebijakan Merdeka Belajar yang ditujukan kepada SD, SMP dan SMA. Kebijakan ini mencakup 4 haL. Di antaranya adalah m emberikan hak bagi mahasiswa belajar 3 semester di luar program studi, baik di dalam lingkup kampus maupun luar kampus. Dalam hal ini perguruan tinggi terkait wajib memberikan hak bagi mahasiswa untuk secara sukarela (boleh diambil atau tidak) : 1.       Dapat mengambil SKS di luar perguruan tinggi sebanyak 2 semester 2.       Ditambah lagi, dapat mengambil SKS di prodi yang berbeda di PT yang sama sebanyak 1     semester Dengan kata lain, SKS yang wajib diambil di prodi asal sebanyak 5 semester. Namun kebijakan ini tidak berlaku untuk prodi kesehatan. Selain itu, kebijakan ini ...

Narasumber : Mas Ade & Mas Andi Menjadi mahasiswa berprestasi bukan seberapa besar kemampuan kita, seberapa banyak skil yang kita miliki, ataupun seberapa cerdas kita di dalam kelas ataupun dalam menangani berbagai masalah yang kita hadapi. Pendek kata, menjadi mahasiswa berprestasi bukan berarti kita memang terlahir memiliki kemampuan ataupun skil yang dapat mengantarkan kita kepada hal tersebut. Menjadi mahasiswa berprestasi adalah soal bagaimana mindset atau pola pikir kita untuk terus maju dan berkembang. Sekalipun kita memiliki kecerdasan di atas rata-rata misalnya, kita tidak akan bisa menjadi mahasiswa berprestasi jika kita tidak memiliki keiginan untuk mencapai hal tersebut. Ibaratnya, golok yang tajam tidak akan pernah memotong kayu yang tipis jika tidak digunakan dengan sungguh-sungguh. Maka dari itu, membentuk pola pikir kita agar terus berkembang, terus haus akan ilmu dan pengalaman, adalah salah satu kunci untuk menjadi mahasiswa berprestasi. Berkembang, bukan hany...

               Perkenalkan, nama saya Muhammad Fadhlurrahman. Mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta. Saya dari Gugus Sendari untuk PKKMB FE UNY 2020, dengan Mas Yonathan dan Mba Devia sebagai Pemandu.             Saya lahir di Tanah Grogot, 1 Desember 2000. Alamat rumah, Jalan K.H. Agus Salim RT 14 RW 05, Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Untuk alamat kos di Yogyakarta, untuk sementara saya tinggal di Jalan Kaliurang Km. 13,5, Perumahan Besi Baru Blok E No. 40, RT 3 RW 31, Sleman, DI Yogyakarta. Hobi saya membaca, menulis, dan menggambar.